"Mereka suma itu tahu apa sih tentang kita? Bahagia itu kita yang cipta-in. Bukan mereka. "
" Kenapa aih lu semua ngak pernah mau percaya yang dia mampu bikin gue bahagia. Yang bikin gue lagi sedih, kamu sama aja seperti mereka. "
" Dia itu yang terbaik yang pernah gue miliki. "
" Apapun orang bilang, buat aku kamu tetap yang terbaik. Susah senang semuanya aku jalani, aku terima apa adanya. Tapi lihat apa kamu laku-in ke aku? "
" Kamu kalau pengen sesuatu bilang sama aku. " " Aku cuma pengen kamu cinta terus sama aku. "
" Kamu harus percaya, Jani. Satu hari nanti pasti aku bisa bahagiakan kamu. "
Dalam Radit & Jani, aku jumpa kuat dan lemahnya menjadi perempuan. Setahu aku, perempuan itu kalau sudah sayang, sayangnya setinggi langit. Kalau sudah cinta, cintanya seluas lautan. Kalau pun menangis hari-hari, tapi masih juga mahu bersama si dia, masih juga dikatakan dia bahagia. Dalam Radit & Jani juga, aku jumpa kuat dan lemahnya menjadi lelaki. Radit, dia menjadi kuat demi cintanya pada Jani. Untuk Jani, dia sanggup bikin apa saja asalkan Jani bahagia. Lemahnya dia bila dia lepaskan Jani pada keluarganya bila dia merasakan yang dia tak mampu bahagiakan Jani. Wang memang mampu membeli hidup tapi tak mampu membeli bahagia. Pengakhirannya, Jani memang hidup tapi Jani bahagia ke? :')
" I miss you, bodoh. "
No comments:
Post a Comment