Friday, May 18, 2012

E802: Sebelas Patriot

Photobucket 

 : 18 Mei 2012.
: Terkurung di dalam rumah sendiri. Huh!
: Biskut Lexus & Mineral Water.
: T-shirt Pink & Pants.
: -
: Happy Together by The Turtles.

Kalau mengikut list, sepatutnya buku ini adalah buku terakhir yang akan direview sebab baru habis baca semalam. Ya, semalam start baca dan semalam juga dapat habiskan. Ala, 71 mukasurat saja sebab tu mampu habiskan dalam masa kurang dua jam. *jeling-jeling lagi tiga buah buku yang menunggu turn untuk masuk blog* Entah, kadang-kadang saya sendiri sukar mengerti diri. Semakin banyak kerja yang harus saya siapkan, semakin laju pula tempo membaca saya. Eh. Saya tertarik dengan karya ini kerana ia bercerita mengenai bola sepak. Saya selalu mencari perkataan yang mampu untuk mentafsirkan bola sepak itu sebagai apa, bila orang asyik memperkatakan tentang - perempuan tengok bola sepak sebab pemainnya yang kacak, handsome, tinggi, sasa, dada bidang, pakai shortpants dan bla bla bla. Muak! Bukan itu sebab kenapa saya suka bola sepak. Bohong kalau tak ada langsung, ada tapi itu sudah jatuh sebab keempat atau kelima, maybe. Tapi bila saya menyudahkan bacaan Sebelas Patriot, dan hati saya terdetik - ini dia yang saya cari-cari. :)

Sebelas Patriot karya Andrea Hirata.

Sebelas Patriot bercerita mengenai seorang budak lelaki bernama Ikal yang menjumpai sekeping foto lama. Dia bertanya akan foto tersebut kepada ibunya, tapi ibunya melarangnya untuk melihat lagi foto tersebut, dan melarangkannya agar jangan sekali-kali bertanyakan soal foto itu kepada ayahnya. Diam-diam dia menyembunyikan foto itu, lalu membawanya berjumpa dengan orang tua yang sebaya ayahnya. Dari situ, dia mengetahui kisah silam ayahnya - si bongsu dari tiga bersaudara yang handal bermain bola sepak ketika zaman pemerintahan Belanda yang akhirnya tidak mampu lagi bermain bola sepak dek kerana kekejaman Belanda. Dari situ, Ikal tahu tentang impian ayahnya yang tak mungkin akan tercapai lantas membuatkan Ikal tekad untuk mencapai impian ayahnya yang satu itu - menjadi seorang pemain bola sepak untuk PSSI. Disitulah bermulanya jerih perit dan jatuh tangis Ikal dalam menunaikan impian ayahnya. Walaupun pada akhirnya dia masih gagal, tapi dia telah melakukan sesuatu buat ganti gembira pada ayahnya.  

Prestasi tertinggi seseorang, medal emasnya, adalah jiwa besarnya.
Meminati pasukan bola sepak negeri sendiri adalah 10 peratus mencintai bola dan 90 peratus mencintai tanah air.
“Begitu besar cinta, begitu singkat waktu, begitu besar kecewa, lalu tak ada hal selain menunggu pertandingan berikutnya, lalu bergembira lagi. Sepak bola adalah satu-satunya cinta yang tak bersyarat di dunia ini.” Aku terperangah. “Pahamkah kau maksudnya?” Barangkali aku tak langsung paham tapi aku mengangguk. Tak mau kurendahkan intelejensia dari percakapan ini. Kurenungkan sebentar, bahwa cinta bagi kebanyakan perempuan adalah dedikasi dalam waktu yang lama, tuntutan yang tak ada habis-habisnya sepanjang hayat, dan semua pengorbanan itu tak jarang berakhir dengan kekecewaan yang besar. Demikian kesimpulanku atas jawaban Adriana. Bagi perempuan ini, mencintai sepak bola adalah seluruh antitesis dari susahnya mencintai manusia. Sungguh mengesankan.
Pengalaman menonton sepak bola di negeri orang memberiku penghayatan yang lebih dalam tentang arti mencintai PSSI dan makna mencintai tanah air. Berada di antara masyarakat yang asing, nun jauh dari kampung sendiri, menyadarkanku bahwa Indonesia, bangsaku, bagaimanapun keadaannya, adalah tanah mutiara dimana aku telah dilahirkan. Indonesia adalah tangis tawaku, putih tulangku, merah darahku, dan indung nasibku. Tak ada yang lebih layak kuberikan bagi bangsaku selain cinta, dan takkan kubiarkan lagi apapun menodai cinta itu, tidak juga karena ulah para koruptor yang merajalela, biarlah kalau tidur mereka didatangi kuntilanak sumpah pocong.
Jika ada hal lain yang sangat menakjubkan di dunia ini selain cinta, adalah sepak bola.

Pendek cerita, naskhah ini menceritakan tentang cinta antara anak dan ayahnya. Kebiasaannya, ayah adalah orang paling payah untuk dimengertikan sikap dan sifatnya. Seorang ayah di matanya anak, selalunya adalah orang yang hebat, gagah, kuat, rajin tapi diam - tega menyembunyikan semua reaksi emosi disebalik wajah tenang mereka. Begitu juga Ikal sehinggalah hari dia mengetahui tentang semua kisah di sebalik foto yang dijumpainya. Dari foto itu, dia kenal siapa ayahnya. Dari foto itu juga, dia akhirnya kenal apa itu bahagia buat diri sendiri - membahagiakan ayahnya dengan apa jua cara adalah bahagia dirinya. Selain itu, dalam naskhah ini juga, kamu akan menemui sebab lain kenapa seorang perempuan meminati bola sepak. Kamu juga akan jumpa sebab kenapa ada orang yang begitu setia meminati pasukan bola sepak negaranya walaupun pasukannya negaranya tidaklah sehebat mana. Ianya bukan sebab gol semata-mata, bukan.